Penulis: H Muhammad Iqbal Pahroli (H Ibank)
Hidup di dunia sangatlah singkat. Usia tidak terasa terus bertambah tua, yang berarti juga berkurang masa hidup di dunia. Itulah yang patut dipikirkan dan direnungkan.
Dalam perpolitikan sekarang yang semakin penuh intrik dengan berbagai dinamikanya, ulun (saya) tetap berusaha istiqamah walaupun sebenarnya berat dan banyak tantangan dan rintangan.
Menjadi komitmen ulun terjun ke dunia politik melalui Partai Gerindra yang sudah diamanahi oleh orang tua dan guru (Alm) Guru Supian Sauri Keraton dan Abah Asep cucu Kyai Falak Bogor, agar berada di jalur yang benar dan tidak menghalalkan segala cara.
Teguh dan tegar dengan prinsip harus menjalani proses dengan baik, yaitu lebih mengutamakan prosesnya daripada hasilnya (menang atau kalah), agar berkah dalam menjalaninya; tujuannya mengembalikan Kota Serambi Mekkah. Berdoa dan berikhtiar untuk meraih kemenangan di dunia dan akhirat.
Ujar Kuitan, berpesan kepada ulun; “Mun ikam handak berpolitik, berilah manfaat bagi orang lain sebanyak-banyaknya tanpa mengharapkan balasan dari manusia tetapi dengan tujuan Ridha Allah SWT dan syafaat Nabi Muhammad SAW.”
Dalam menjelankan Program Berkah berawal dari prinsip “Yang penting ada yang dibagi.” Maksud berbagi adalah yang penting berbaginya, bukan tentang sedikit atau banyaknya, tetapi yang penting ada yang di berikan kepada orang lain khususnya berbagi kepada orang yang tidak mampu dan berkelanjutan dengan kemampuan yang ada.
Tidak terasa sudah 9 tahun Program Berkah dari sebelum menjadi kader Gerindra, diawali sejak tahun 2015 sampai sekarang tetap rutin dapat terlaksana program-program Berkah. Itu karena berkat doa dari orang tua, guru-guru dan warga penerima program Berkah, karena ulun hanya sebatas perantara atau pelaksana saja.
Dengan kekuatan doa dan harapan mereka lah, program-program Berkah dapat terus terlaksana dan yang membuat ulun tetap semangat dan pantang menyerah menjalankan sampai saat ini. Program Berkah ini juga bersesuaian dengan program pak Prabowo yaitu makan siang gratis.
Seperti yang diutarakan oleh Ustaz Goitsi bin KH Syaifullah Nashrun Lc bin Datu KH Nashrun Tohir, yang merupakan spupu Datu Ulun (Datu Nor); “Saya merasa Program Berkah H Ibank yang salah satunya adalah Program Isnin berkah makan untuk guru merupakan Bentuk Apresiasi dan penghormatan kepada Guru-guru atas dedikasi serta usahanya mendidik para santri. Dengan adanya program ini, Alhamdulillah tali silaturahmi antara guru dan tokoh masyarakat terjalin dengan baik sehingga dapat memberikan saran-saran dan keluhan kesah tentang kemajuan dunia pendidikan khususnya, kemajuan daerah kita pada umumnya. Tindakan yang terlihat sederhana ini tetapi memberikan manfaat. Saya merasa dirangkul serta diperhatikan sebagai guru. Harapannya Semoga kegiatan ini menjadi titik awal makin majunya pendidikan yang ada di Kab.Banjar khususnya.”
Menurut Guru HM Amin, S.S manfaat Program Isnin berkah guru-guru mendapat makan siang gratis yang mana bisa menghemat pengeluaran dan juga waktu karena adanya program “Isnin Berkah” ini khususnya kalangan guru-guru yang bukan guru PNS dengan harapan semoga ini terus dapat berjalan, dan juga program ini sebagai uswatun hasanah atau contoh yang baik bagi anggota dewan lainnya dan sebagai motivasi untuk kebaikan dunia dan akhirat.”
Semoga kita semua dapat bermanfaat dan bisa membantu orang lain dengan segala upaya dengan kemampuan yang ada karena sebaik-baik orang adalah yang bisa bermanfaat bagi orang lain dan seburuk-buruk orang adalah yang suka menyusahkan orang lain.
Mengenai hasil nantinya dalam berkompetisi di dunia politik, menurut ulun yang paling penting dan utama adalah dapat menjalani prosesnya dengan baik, karena tujuannya mengembalikan Kota Serambi Mekah di Kota Martapura. Maka prosesnya harus dilalui dengan cara yang baik agar ada keberkahan dalam menjalankan roda pemerintahan, tidak lepas juga harus selalu berdoa dan ber ikhtiar dalam perjuangan meningkatkan syiar Islam, peduli kepada guru dan membantu orang yang tidak mampu.
Perbuatan yang bikin gaduh atau kekacauan merupakan perbuatan yang tercela terkadang sangat gampang dilakukan. Tetapi ketika perbuatan memperbaiki atau membenahi malah sering tidak mudah, banyak mendapatkan tekanan, tantangan, halangan dan gejolak walaupun sebenarnya itulah perbuatan yang terbaik.
Dalam memperbaiki daerah tidak bisa sendirian, perlu kerjasama dan kepedulian semua lapisan masyarakat dengan Pemerintah akan daerahnya khususnya Kabupaten Banjar.
Dengan bersama-sama maka kita tidak akan bisa digoyahkan dan pantang mundur dalam berjuang demi kembalinya Martapura Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan sebagai Kota Serambi Mekkah agar hidup menjadi Berkah.