Wakil Bupati Banjar sekaligus Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Banjar, Habib Idrus Al-Habsyi membuka Diseminasi Audit Kasus Stunting II, di Hotel Grand Qin Banjarbaru, Selasa (14/11/2023).
Audit stunting merupakan upaya identifikasi dan penyebab risiko pada kelompok sasaran berbasis surveilans rutin atau sumber data lainnya, khususnya sebagai penapisan kasus yang sulit, termasuk mengatasi masalah mendasar pada kelompok sasaran audit berisiko stunting, yaitu calon pengantin, ibu hamil, ibu menyusui/nifas dan Baduta/Balita.
Dikatakan Habib Idrus, kegiatan audit kasus stunting ini dapat menggali beberapa faktor risiko stunting yang terjadi di Kabupaten Banjar dan diberikan intervensi yang tepat agar terjadi perbaikan status gizi secara signifikan.
“Intervensi atau rencana tindak lanjut dilakukan dengan kolaborasi semua sektor sehingga terjadi intervensi yang bersifat holistik dan menyeluruh,” ucapnya.

Wakil Bupati Banjar mengimbau seluruh Pengurus TPPS Kabupaten Banjar agar terus mengawal program terkait stunting pada tiap instansi dan menguatkan kolaborasi untuk mencapai target penurunan stunting nasional pada tahun 2024 sebesar 14%.
Sementara itu, Wakil Ketua I TPPS Banjar Hj Nurgita Tiyas menambahkan, intervensi atau langkah-langkah preventif untuk menggerakkan seluruh stake holder, para tenaga kesehatan dan bidan puskesmas untuk meningkatkan kegiatan Posyandu yang ada di desa-desa.
“Intervensi ini dilaksanakan agar dapat menurunkan angka stunting di Kabupaten Banjar yang berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia tahun 2022 sebesar 26,4 persen,” kata Nurgita Tiyas.
Ia berharap pada akhir tahun ini angka stunting di Kabupaten Banjar dapat turun secara drastis dan dapat mencapai prestasi penurunan stunting seperti tahun sebelumnya.
Turut hadir perwakilan Kepala BKKBN Provinsi Kalsel, Kepala Dinsos P3AP2KB Banjar Dian Marliana,Tim Pakar AKS, Camat dan Kepala Puskesmas sasaran AKS 2.