RICEK.ID – Sejumlah warga di Jalan Veteran Kelurahan Sungai Sipai, Kecamatan Martapura Kabupaten Banjar, mengungkapkan keresahan mereka terhadap kondisi pohon penghijauan yang dinilai berpotensi mengancam keselamatan, terutama saat angin kencang dan hujan deras mengguyur wilayah tersebut.
Pohon-pohon yang dahulu ditanam sebagai bagian dari program penghijauan dan pelestarian lingkungan kini justru menjadi sumber kekhawatiran.
Banyak cabang pohon menjulur ke atas badan jalan dan atap rumah warga, bahkan beberapa batang pohon sudah dalam kondisi miring.
“Dulu memang niatnya bagus, untuk penghijauan dan menambah oksigen. Tapi sekarang, banyak pohon tidak terawat. Dahan menjulur ke jalan, akar mengangkat trotoar, dan ada pohon yang sudah miring ke arah rumah warga,” ujar Ijay, warga Sungai Sipai, Jumat (19/9/2025).
Keresahan warga ini bukan tanpa dasar. Sejumlah insiden pohon tumbang sudah pernah terjadi, baik ke arah jalan raya maupun menimpa bagian rumah warga, mengakibatkan kerusakan dan potensi bahaya bagi penghuni maupun pengguna jalan.
“Kami tidak menolak keberadaan pohon. Tapi harus ada perawatan rutin. Jangan sampai harus tunggu ada korban atau kerusakan besar dulu baru diperbaiki,” tambahnya.
Warga juga menyoroti usia pohon dengan ukuran batang yang besar dan akar kian melebar ke berbagai arah. Jika dibiarkan, dikhawatirkan akan memicu kerusakan infrastruktur dan membahayakan warga sekitar.
“Kami bukan ingin semua pohon ditebang. Tapi tolong dievaluasi, mana yang sudah rapuh atau terlalu dekat dengan bangunan. Itu harus jadi prioritas,” tegas Samsul, warga lainnya.
Mereka berharap instansi terkait, segera melakukan tindakan preventif, seperti pemangkasan, peremajaan, atau penebangan terhadap pohon yang dianggap berisiko tinggi.
Hingga saat ini, warga masih menanti respons nyata dari pemerintah daerah, agar fungsi penghijauan tetap berjalan tanpa mengorbankan keselamatan masyarakat.