Senin, 22 September 2025

Pelestarian dan promosi wisata Pasar Terapung di Lok Baintan Kecamatan Sungai Tabuk, terus digaungkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banjar.

Melalui Dinas Kebudayaan Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Disbudporapar), Pemkab Banjar kembali gelar Festival Pasar Terapung pada 18-19 November 2023.

Dengan tema “Pesona Susur Sungai Orang Banjar” Festival Pasar Terapung kali ini dimeriahkan sekitar 500 pedagang serta stan pasar terapung ekonomi kreatif.

Bupati Banjar H Saidi Mansyur mengatakan, tujuan digelarnya Festival Pasar Terapung, untuk melestarikan budaya Pasar Terapung khususnya yang berada di Lok Baintan.

“Tujuannya untuk melestarikan Pasar Terapung Lok Baintan sekaligus sebagai sarana promosi ekonomi kreatif Kabupaten Banjar dengan target mempromosikan destinasi wisata Kabupaten Banjar,” ungkap Bupati Banjar H Saidi Mansyur.

Festival Pasar Terapung  Lok Baintan 2023 diadakan Pemkab Banjar melalui Disbudporapar dimeriahkan sekitar 500 pedagang serta stan ekonomi kreatif. (foto:DKISP Banjar)

Diharapkan, Festival Pasar Terapung Lok Baintan dapat lebih menarik wisatawan lokal mapun mancanegara, sehingga meningkatkan ekonomi kerakyatan khususnya pelaku usaha lokal.

Bupati Banjar juga menyampaikan, melalui Festival Pasar Terapung, promosi produk ekonomi kreatif dapat lebih dikenal baik dalam skala nasional maupun internasional.

“Destinasi wisata ini bisa dikenal lebih luas, sehingga kita berharap melalui kegiatan festival seperti ini dan pemberitaan media, orang-orang di luar sana yang belum tahu pasar terapung akhirnya tahu dan mau berkunjung ke sini,” kata Saidi.

Ketua TP PKK Kabupaten Banjar Hj Nurgita Tiyas, Bupati Banjar H Saidi Mansyur dan Pedagang Pasar Terapung.(foto:DKISP Banjar)

Ucapan syukur atas terlaksananya Festival Pasar Terapung dengan lancar dan meriah, serta mengajak seluruh pihak terkait dan masyarakat untuk melestarikan Pasar Terapung Lokbaintan  juga disampaikan Bupati Banjar.

“Mari bersama-sama menjaga dan melestarikan pasar terapung ini, kepada SKPD terkait seperti Dinas Pertanian, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Dinas Ketahanan Pangan, serta Disbudporapar, berperan aktiflah untuk meningkatkan perekonomian industrian lokal.,”tuturnya.

Kepala Daerah dan Forkopimda serta Ketua TP PKK Kabupaten Banjar Memasang Puzzle Tanda Pembukaan Festival Pasar Terapung Lok Baintan 2023.(foto:DKISP Banjar)

Sementara itu, Plt Kadisbudporapar Banjar sekaligus ketua panitia Festival Pasar Terapung Lokbaintan 2023, Rija Rusadi menyampaikan event kali ini mengusung konsep Hybrid dengan sejumlah rangkaian kegiatan.

“Pasar terapung ekonomi kreatif, lomba jukung hias, balap jukung B2 acil Lok Baintan, lomba videografi on the spot, serta pentas seni budaya. Festival Pasar Terapung tahun ini diikuti 500 pedagang dan stan pasar terapung ekonomi kreatif,” jelasnya.

Rija menambahkan, promosi destinasi wisata dan daya tarik yang ada di Kabupaten Banjar ini, untuk meningkatkan pengunjung baik wisatawan Nusantara maupun mancanegara.

“Kami ingin membentuk Kabupaten Banjar untuk lebih dikenal sebagai tempat yang aman dan potensial untuk berinvestasi dan berwirausaha,” tutupnya.

Ketua TP PKK Kabupaten Banjar Bersama Acil Pasar Terapung(Pedagang Pasar Terapung).(foto:DKISP Banjar)

Salah satu peserta Festival Pasar Terapung, Imay mengaku, festival tahun ini lebih meriah dari sebelumnya dan kegiatannya beragam dalam dua hari pelaksanaan.

“Tahun ini lebih ramai,banyak kegiatannya dalam dua hari ini. Semoga dapat rutin dilaksanakan seperti ini setiap tahunnya,” harapnya.

Pasar Terapung Ada Sejak Zaman Kesultanan Banjar

Dikutip dari laman disbudporapar.banjarkab.go.id, Pasar terapung ini sudah ada sejak zaman Kesultanan Banjar.

Pasar Terapung Lok Baintan atau Pasar Terapung Sungai Martapura adalah sebuah pasar terapung tradisional yang berlokasi di Desa Lok Baintan, Kecamatan Sungai Tabuk, Banjar.

Secara umum, Pasar Terapung Lok Baintan tak beda dengan Pasar Terapung di Muara Sungai Kuin/Sungai Barito.

Keduanya sama-sama pasar tradisional di atas perahu atau dalam bahasa Banjar disebut jukung, yang menjual beragam dagangan, seperti hasil produksi pertanian/perkebunan dan berlangsung tidak terlalu lama, paling lama sekitar tiga hingga empat jam.

Pasar Terapung Lok Baintan, disebutkan sudah berlangsung sejak abad 18 di sepanjang pesisir aliran Sungai Martapura.

Rata-rata para pedagang berasal dari kampung sekitar diantaranya seperti Sungai Lenge, Sungai Bakung, Sungai Paku Alam, Sungai Saka Bunut, Sungai Madang, Sungai Tanifah, dan Sungai Lok Baintan.

Di sepanjang pesisir aliran Sungai Martapura, terlihat konvoi perahu menuju lokasi pasar terapung. Perahu ini milik pedagang dan petani dari berbagai anak Sungai Martapura, seperti Sungai Lenge, Sungai Bakung, Sungai Paku Alam, Sungai Saka Bunut, Sungai Madang, Sungai Tanifah, dan Sungai Lok Baintan, dimana mereka akan memasarkan hasil kebun mereka di sana.

Pedagang Pasar Terapung didominasi perempuan.(foto:https://www.www.riceknews.com/)

Untuk menuju pasar terapung Lok Baintan dari pusat kota bisa ditempuh dengan dua cara.

Cara pertama menyusuri sungai Martapura dengan menggunakan kelotok, sejenis sampan bermesin.

Dengan kelotok, perjalanan dari pusat Kota Martapura, atau lewat Kota Banjarmasin, cara kedua dengan menggunakan kendaraan darat seperti mobil atau motor.

Aktivitas perdagangan dimulai setelah Sholat Subuh berakhir, sampai dengan pukul 09.30 WITA, pedagangnya didominasi perempuan dengan memakai tutup kepala (tanggui).

Mereka menjual berbagai dagangan, seperti sayur-mayur, buah-buahan, kue-kue tradisional, dan lain-lain.

Di pasar terapung ini masih berlaku sistem barter, dan uang bukan merupakan alat transaksi utama di pasar terapung ini.

Umumnya, dagangan yang akan dibarter adalah hasil bumi berupa sayur mayur dan buah-buahan.

Besaran dan keberimbangan jumlah hasil barter tergantung kesepakatan antarkedua belah pihak.

Jika sepakat, maka masing-masing akan mendapatkan barang sesuai keinginan dan selanjutnya digunakan untuk keperluan pribadi di rumah.

Share.
Leave A Reply Cancel Reply
Exit mobile version