Senin, 22 September 2025

Riceknews.id – Proyek drainase di Jalan Veteran Martapura bernilai Rp 764 juta lebih terancam belum rampung sampai waktu akibat pengerjaan molor. Semestinya pengerjaan sudah selesai per hari ini, 16 Desember 2024.

Kabid Sumber Daya Air dari Dinas PUPR Banjar, Andri Yunan Pratama, menyebut molornya pengerjaan karena kurang profesional kontraktor CV. M. Sirrul Irfan terhadap manajemen waktu dan sumber daya manusia (SDM).

“Manajemen waktu kontraktor ini kurang profesional, hal ini salah satu dampak dari kurangnya pekerja di lapangan,” kata Andri, Senin (16/12/2024).

Andri mengatakan, jika saja mereka bisa lebih optimal dalam manajemen SDM, pekerjaan molor seperti ini tidak akan terjadi.

“Bahkan ada beberapa pekerjaan yang dapat selesai dalam kurun waktu dua sampai tiga hari, malah menjadi molor,” ujarnya.

Ia menjabarkan, progres pekerjaan Drainase ini sudah 98 persen, hanya tersisa 2 persen tahapan saja dalam menyelesaikan proyek tersebut.

“Saya telah berupaya dalam berkomunikasi dengan penyedia, agar dapat menyelesaikan dan merapihkan pekerjaan,” tuturnya.

“Tahapan sekarang berupa pemasangan grill untuk saringan dan perapian pekerjaan, walau tidak termasuk dalam RAB. Akan tetapi ketentuan spesifikasi teknis setelah proyek selesai seperti itu, supaya tidak mengganggu lalu lintas masyarakat,” jabarnya.

Sekedar informasi, sempat terjadi kemacetan di Jalan Veteran Martapura akibat pekerjaan konstruksi drainase itu.

“Kami temukan mereka menaruh material di badan jalan, dan itu sudah terjadi beberapa kali. Ini salah satu dampak yang masyarakat alami akibat manajemen waktu dan SDM kurang profesional,” imbuhnya.

Padahal material yang tiba di lapangan bisa langsung digunakan untuk konstruksi. Namun perihal kurangnya pekerja menjadikan material tersebut bertumpuk di jalan.

Walau begitu, Andri menambahkan bahwa keterlambatan dan pengerjaan yang kurang profesional ini tidak mempengaruhi kualitas hasil pekerjaan.

“Secara mutu telah kami uji dan nilai cukup dari hasil uji kekuatan plat beton. Fungsi pun akan terpenuhi sebab dapat mengalirkan limpasan air ke arah pembuangan sungai Handil Jepang,” tambah Andri.

Andri menjawab, upaya dari pihak PUPR telah menugaskan konsultan pengawas melakukan pemantauan di lapangan.

“Selain dari komunikasi secara terus menerus, kami selalu awasi melalui konsultan pengawas seperti apa saja yang kurang. Upaya ini menghasilkan rangkuman berupa tahapan progress yang telah dijabarkan,” jawabnya.

Kemudian pihak kontraktor akan membayar denda akibat terlambat selesai dari target. Namun Andri berharap mereka akan selesai hari ini.

“Semoga diselesaikan tepat waktu saja lah,” harapnya dengan lemas.

Pewarta: Haris Pranata
Editor: Hendra

Share.
Leave A Reply Cancel Reply
Exit mobile version