RICEK.ID, Banjarmasin – Menteri Kebudayaan (Menbud) RI, Fadli Zon, membuka Temu Karya Taman Budaya (TKTB) XXIV se-Indonesia di Banjarmasin pada Minggu (14/9/2025) malam.
Mengangkat tema “Suluh Budaya Gerbang Nusantara,” kegiatan ini menyoroti peran penting Kalimantan Selatan sebagai tuan rumah dalam ajang seni dan budaya nasional.
Acara yang berlangsung selama empat hari ini diikuti oleh 21 perwakilan taman budaya dari seluruh Indonesia. Rangkaian kegiatannya meliputi pameran seni rupa, rapat koordinasi, dialog seni, pawai budaya, hingga pertunjukan seni dari seluruh peserta.
Fadli Zon menekankan bahwa TKTB adalah agenda vital untuk memajukan kebudayaan sebagai identitas bangsa. “Sangat tepat bila taman budaya difungsikan sebagai pusat kegiatan seni untuk memajukan budaya nasional. Dengan demikian, Indonesia dapat berkontribusi lebih besar bagi peradaban dunia,” ujarnya.
Ia juga berharap taman budaya dapat menjadi ruang terbuka dan kawasan terpadu untuk melestarikan, mengembangkan, dan mengapresiasi berbagai bentuk ekspresi budaya, baik tradisional, modern, maupun kontemporer.
Apresiasi Pameran Seni Rupa “Langkar”
Fadli Zon juga mengapresiasi Pameran Seni Rupa “Langkar” yang menjadi bagian dari TKTB. Pameran di Gedung Sultan Suriansyah itu menampilkan karya sekitar 95 seniman dari berbagai daerah, termasuk Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Jawa Tengah, hingga Maluku.
“Saya sangat mengapresiasi pameran ini, apalagi potensi seni rupa kita sangat kuat dengan beragam aliran,” kata Fadli. Ia mendorong agar lebih banyak pameran serupa digelar untuk memberi ruang bagi seniman lokal, khususnya di Kalsel.
“Pameran bisa mengangkat budaya lokal Kalsel seperti pasar terapung, pasar subuh, dan kehidupan masyarakat Dayak Meratus yang masih banyak belum diketahui orang,” imbuhnya.
Kalsel Pererat Silaturahmi Lewat Budaya
Sementara itu, Wakil Gubernur Kalimantan Selatan, Hasnuryadi, menyampaikan bahwa TKTB tidak hanya memamerkan kekayaan budaya, tetapi juga mempererat silaturahmi antar seniman dan budayawan se-Indonesia.
“Kegiatan ini sejalan dengan upaya Pemprov Kalsel memajukan kebudayaan, yaitu bagaimana seni dan tradisi bisa terus berkembang tanpa kehilangan akar,” jelas Hasnuryadi.
Menurutnya, Kalimantan Selatan memiliki kekayaan budaya khas, seperti madihin, wayang Banjar, seni tari, musik, dan ritual adat. Ia berharap momentum ini dapat memperkuat posisi taman budaya sebagai pusat kreativitas dan pelestarian budaya, baik di tingkat daerah maupun nasional.
Pewarta: Hendra Lianor