Ricek.id –Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Kalimantan Selatan melalui UPTD Museum Lambung Mangkurat menggelar Gebyar Museum Lambung Mangkurat Kalsel 2025 pada Jumat (19/9/2025). Kegiatan yang berlangsung selama tiga hari ini menghadirkan berbagai lomba dan aktivitas kebudayaan yang diikuti sekitar 300 peserta, mulai dari anak usia dini (PAUD) hingga masyarakat umum.
Dengan mengusung tema “Museum Lambung Mangkurat Sebagai Ruang Belajar: Eksplorasi Tanpa Batas”, event ini menjadi bagian dari upaya memperkuat pembangunan kebudayaan di Kalimantan Selatan serta menjadikan museum sebagai ruang edukasi yang inklusif dan menyenangkan.
Acara secara resmi dibuka oleh Kepala Disdikbud Kalsel, Galuh Tantri Narindra, melalui Sekretaris Dinas, Hadeli Rosyaidi, di halaman Museum Lambung Mangkurat, Banjarbaru.
“Di sinilah kita menyaksikan generasi muda berani tampil, belajar, berkompetisi, sekaligus menjaga tradisi. Museum bukan lagi sekadar tempat menyimpan benda bersejarah, melainkan ruang interaktif yang hidup, mengajak generasi muda untuk belajar, menggali, dan mengembangkan potensi diri,” ujar Hadeli dalam sambutannya.
Ia juga mendorong masyarakat untuk mengubah persepsi terhadap museum yang selama ini identik dengan suasana sepi dan statis.
“Museum harus kita hidupkan sebagai ruang belajar interaktif, tempat memahami identitas, melihat sejarah, dan menumbuhkan rasa cinta terhadap budaya,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Subbag Tata Usaha Museum Lambung Mangkurat, Agus Antasari, menjelaskan bahwa Gebyar Museum 2025 akan berlangsung selama tiga hari, dari 19 hingga 21 September, dengan melibatkan berbagai unsur masyarakat, khususnya generasi muda.
Rangkaian kegiatan terdiri dari:
- Hari pertama: Lomba Maulid Habsyi
- Hari kedua: Lomba Pushbike
- Hari ketiga: Belajar Bersama Tradisi Bela Diri Kuntau
Menurut Agus, kegiatan ini tidak hanya bertujuan meningkatkan minat kunjungan ke museum, tetapi juga sebagai sarana penyaluran bakat dan penguatan karakter melalui pendekatan budaya, agama, dan olahraga tradisional.
“Mudah-mudahan kegiatan ini meningkatkan kunjungan masyarakat ke museum sekaligus menyalurkan bakat di bidang keagamaan, olahraga, dan seni bela diri tradisional,” tutupnya.
Gebyar Museum Lambung Mangkurat Kalsel 2025 menjadi bukti nyata bahwa museum dapat bertransformasi menjadi ruang belajar yang dinamis, menyenangkan, serta mampu mempererat hubungan antara sejarah, budaya, dan generasi masa depan. (MC Kalsel)