Riceknews.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banjar melalui Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan (Bappedalitbang) mengkaji Masterplan penanggulangan banjir. Kajian tersebut berfokus dalam mengatasi masalah di pesisir hulu.
Kepala Bappedalitbang Banjar, Nashrullah Shadiq mengatakan, saat ini kajian Masterplan itu masih dalam tahap ekspose awal.
“Jadi tim kami masih di lapangan, ekspose akhir perkiraan sampai November,” kata Nashrullah Shadiq, Jumat (12/9/2025).
Nashrullah melanjutkan, kajian mereka akan berfokus pada pengentasan masalah di bantaran sungai. Seperti kapasitas sungai yang terbatas, sedimentasi, tumpukan sampah, bangunan liar di bantaran sungai, hingga drainase buruk.

“Namun kami akan memastikan penyebab banjir di Kabupaten Banjar ini apa. Kalau bangunan liar di bantaran sungai tidak terlalu signifikan,” lanjutnya.
Ia menambahkan, beberapa titik rawan yang masuk dalam kajian tersebut berada di Sungai Gambut, Sungai Aluh-Aluh, Sungai Martapura, Sungai Riam Kanan, dan Sungai Riam Kiwa.
“Sampai saat ini kami belum memiliki acuan atau pedoman resmi penanggulangan banjir. Masterplan ini disusun sesuai saran Balai Wilayah Sungai agar penanganan lebih terarah dan terukur,” tambahnya.
Tim penelitian ini dipimpin oleh Dosen Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat, Ulfa Fitriati. Penyusunan masterplan akan mencakup identifikasi penyebab banjir dari sisi hidrologi, tata ruang, dan infrastruktur, pemetaan wilayah rawan secara spasial, serta perumusan strategi penanggulangan baik secara struktural (pembangunan fisik) maupun non-struktural (kebijakan, edukasi, partisipasi masyarakat).
Lingkup pekerjaannya meliputi survei drone, analisis kondisi Daerah Aliran Sungai (DAS), kuesioner kepada warga, analisis hidrologi dan hidraulika menggunakan perangkat lunak HEC-RAS untuk peninjauan.
Pewarta: Haris Pranata
Editor: Hendra Lianor