Jakarta, Ricek.Id – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan seiring dengan dimulainya masa transisi dari musim kemarau ke musim hujan di wilayah selatan Indonesia.
Pertumbuhan awan hujan yang signifikan berpotensi memicu bencana hidrometeorologi, seperti banjir dan tanah longsor.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, menjelaskan bahwa selama sepekan ke depan, peningkatan intensitas hujan diperkirakan terjadi di banyak wilayah.
“Mulai 29 September hingga 2 Oktober 2025, perlu diwaspadai adanya peningkatan hujan dengan intensitas sedang,” ungkap Abdul Muhari, dikutip dari laman resmi BNPB, Senin (29/9/2025).
Wilayah yang diimbau untuk waspada meliputi Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau, Kepulauan Bangka Belitung, Jambi, Bengkulu, Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat Daya, Papua Barat, Papua, dan Papua Selatan.
Warga Diimbau Lakukan Evakuasi Mandiri
BNPB secara khusus mengingatkan warga yang tinggal di dataran rendah atau bantaran sungai untuk terus memantau ketinggian air saat hujan turun.
Jika air meningkat secara drastis, warga diminta untuk segera melakukan evakuasi mandiri ke lokasi yang lebih aman.
Bagi warga yang tinggal di perbukitan atau lereng, ancaman tanah longsor menjadi perhatian utama.
“Waspadai hujan lebat yang terjadi lebih dari satu jam. Hujan bisa memicu banjir dan longsor di area tebing dan lereng,” kata Abdul Muhari.
Ia menambahkan, evakuasi mandiri harus segera dilakukan jika hujan lebat berlangsung lebih dari satu jam.
BNPB juga mengimbau pemerintah daerah, khususnya Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan terhadap potensi bencana hidrometeorologi yang bisa terjadi sewaktu-waktu.
Pewarta: Hendra Lianor