Riceknews.Id – Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kotabaru, melalui Sekretaris Disdikbud, Taufikurrahman, menyampaikan bahwa program makan bergizi gratis sesuai arahan Presiden RI akan segera diterapkan. Namun, pelaksanaannya masih menunggu petunjuk teknis (juknis) dari pemerintah pusat.
“Anggaran untuk program ini sebenarnya sudah disiapkan melalui APBD. Kami sempat mengalokasikan Rp20 ribu per siswa. Namun, arahan dari kementerian pusat menetapkan bahwa anggaran makan bergizi gratis hanya Rp10 ribu per siswa,” ungkap Taufikurrahman, Selasa (7/1/2025).
Meski demikian, ia menegaskan bahwa pihaknya tetap mengikuti juknis yang ditetapkan. “Alhamdulillah, kami mampu menganggarkan hingga Rp20 ribu. Namun, sesuai juknis, anggaran yang akan digunakan adalah Rp10 ribu per siswa,” tambahnya.
Program makan bergizi gratis ini akan mencakup peserta didik mulai dari jenjang PAUD, TK, SD, hingga SMP sederajat. “Kami siap melaksanakan program ini setelah juknis diterbitkan,” ujarnya.
Penanganan Anak Tidak Sekolah di Kotabaru
Selain program makan bergizi gratis, Taufikurrahman juga menjelaskan upaya Disdikbud Kotabaru dalam menangani anak tidak sekolah (ATS).
Berdasarkan data kementerian pada 2024, terdapat sekitar 10 ribu anak tidak sekolah di Kotabaru. Namun, setelah dilakukan verifikasi dan validasi, jumlah tersebut berhasil diturunkan menjadi 8 ribu anak.
“Kabupaten Kotabaru berada di peringkat kedua dengan jumlah anak tidak sekolah terbanyak di Kalimantan Selatan, setelah Kabupaten Banjar,” katanya.
Ia mengungkapkan bahwa anak tidak sekolah disebabkan oleh berbagai faktor, seperti bekerja, melanjutkan pendidikan ke pesantren, tidak terdeteksi dalam sistem, hingga keterbatasan akses untuk anak berkebutuhan khusus.
“Beragam alasan inilah yang menyebabkan mereka tidak sekolah. Kami berupaya menanganinya melalui program-program dari kementerian pusat serta inisiatif daerah, baik yang bersifat fisik maupun nonfisik,” jelasnya.
Dari sisi fisik, program yang dilakukan meliputi pembangunan dan rehabilitasi sekolah. Sedangkan secara nonfisik, Disdikbud berfokus pada pelatihan peningkatan mutu guru, pengembangan minat, bakat, dan kreativitas siswa.
“Kami terus berupaya memastikan pendidikan yang berkualitas dan inklusif bagi seluruh anak di Kotabaru,” tutupnya.