Kotabaru, Ricek.ID – Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kolegium Farmasi Kementerian Kesehatan RI, bekerja sama dengan PC Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) Kabupaten Kotabaru, sukses menyelenggarakan Workshop Nasional Kefarmasian 2025.
Mengusung tema “Strategi Penanganan Hipertensi yang Efektif,” kegiatan ini digelar pada Minggu, 5 Oktober 2025, di Ballroom Hotel Grand Surya, Kotabaru.
Workshop ini bertujuan memperkuat peran profesi apoteker sebagai mitra strategis dalam menanggulangi hipertensi, yang memiliki prevalensi tinggi di Indonesia. Kegiatan ini diikuti oleh 133 peserta yang terdiri dari Apoteker, Tenaga Vokasi Farmasi, perwakilan BPOM, dan pengurus IAI dari berbagai kabupaten/kota di Kalimantan Selatan.
Pentingnya Komunikasi dan Kepatuhan Pasien
Ketua IAI Kotabaru, Apt. Lisa Gunawan, menegaskan bahwa apoteker adalah garda terdepan dalam membangun masyarakat sehat. “Apoteker bukan sekadar peracik obat, melainkan mitra masyarakat dalam menjaga kesehatan. Edukasi, pendampingan, dan empati adalah bagian penting dari terapi yang efektif,” ujarnya.
Workshop menghadirkan dua narasumber berpengalaman: Apt. Primadi Avianto, M.Farm.Klin. dan Apt. Rahmat Hidayat Syah, M.Sc.
Dalam paparannya mengenai “Optimalisasi Peran Apoteker dalam Edukasi dan Kepatuhan Terapi Hipertensi,” Apt. Primadi Avianto menyoroti bahwa keberhasilan terapi tidak hanya bergantung pada obat yang tepat, tetapi pada komunikasi efektif dengan pasien.
“Produk obat tidak akan mengubah perilaku pasien tanpa edukasi yang konsisten. Di sinilah peran apoteker menjadi kunci,” tegas Primadi. Ia juga menekankan pentingnya empati apoteker dalam mendampingi pasien memahami terapi jangka panjang, mengingat rendahnya kepatuhan pasien dalam menjalankan terapi hipertensi.
Integrasi Herbal dalam Terapi
Sementara itu, Apt. Rahmat Hidayat Syah membahas “Farmakologi Klinis dan Herbal dalam Penanganan Pasien Hipertensi.” Ia menjelaskan potensi herbal medicine seperti bawang putih, rosella, dan jahe sebagai terapi adjuvan (tambahan) dalam kombinasi dengan pengobatan medis dan gaya hidup sehat.
Kegiatan berlangsung aktif dan inspiratif. Peserta menunjukkan antusiasme tinggi melalui diskusi mengenai interaksi obat-herbal, kepatuhan pasien, dan metode edukasi masyarakat, sekaligus menjadi wadah berbagi pengalaman antar apoteker di Kalsel.
Melalui workshop ini, peserta mendapatkan SKP Kemenkes dan materi. IAI Kotabaru berharap kegiatan ini menjadi bukti nyata komitmen profesi dalam meningkatkan kualitas dan kompetensi apoteker Indonesia untuk siap menjadi garda terdepan dalam pencegahan dan pengendalian hipertensi.