Martapura, Ricek.ID – Ketua Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PC PMII) Martapura, Kabupaten Banjar, Hamdani, menyuarakan keprihatinan mendalam terkait insiden keracunan yang menimpa ratusan siswa di Martapura, yang diduga akibat menyantap Makan Bergizi Gratis (MBG) yang terjadi Kamis lalu.
Hamdani mengakui bahwa program MBG merupakan langkah positif pemerintah dalam meningkatkan gizi dan kesejahteraan masyarakat. Namun, ia mendesak agar dilakukan evaluasi menyeluruh terhadap pelaksanaannya.
“Program MBG ini banyak manfaatnya, terutama bagi anak-anak sekolah. Tapi, pelaksanaannya perlu dievaluasi total agar keamanan dan kualitas makanan lebih terjamin. Jangan sampai semangat membantu justru menimbulkan masalah baru seperti keracunan,” tegas Hamdani, Senin (13/10/2025).
Ia menekankan agar program tersebut tidak dihentikan, melainkan diperbaiki dari segi pengawasan, distribusi, hingga kualitas bahan makanan.
“Kami berharap pemerintah daerah tidak menghentikan program ini. Cukup dilakukan pembenahan dan peningkatan pengawasan, sebab Makan Bergizi Gratis telah memberi dampak positif bagi masyarakat kita,” tambahnya.
PMII Martapura juga mengajak semua pihak, termasuk lembaga pendidikan dan masyarakat, untuk bersama-sama mengawasi pelaksanaan program agar berjalan efektif tanpa menimbulkan dampak negatif.
Sekadar diketahui, sebanyak 134 siswa di Martapura termasuk guru dilarikan ke IGD rumah sakit usai mengalami muntah-muntah, sakit perut, hingga kepala pusing setelah menyantap MBG pada Kamis (9/10/2025).
Mereka berasal dari Sekolah Islam Terpadu Assalam Martapura (MI, MTS, dan SMA), SDN 1 Pasayangan, SDN 1 Tungkaran, dan SD Muhammadiyah Pasayangan, dan SMAN 1 Martapura.
Pemkab Banja, TNI, dan Polri setempat turun langsung merespons kejadian tersebut. Termasuk Satgas MBG dan BGN pusat juga sudah turun tangan. Semua pihak terkait sedang mengevaluasi dan melakukan investigasi penyebab ratusan siswa keracunan.