Sejumlah perusahaan di Jepang mulai uji coba gunakan kecerdasan buatan (AI) sebagai upaya bertahan dalam krisis kurangnya jumlah tenaga kerja di dunia.
Dilansir The Mainichi, Ridgelinez Ltd., anak perusahaan Fujitsu Ltd., dan anak perusahaan pengecer suku cadang mobil Autobacs Seven Co. memulai uji coba asisten AI “Rachel” pada Agustus lalu.
Asisten ini dapat merekomendasikan produk berdasarkan jenis layanan yang dibutuhkan pelanggan, model mobil, serta stok yang tersedia.
“Manusia masih dibutuhkan untuk mengganti komponen, tetapi AI membantu meringankan beban kerja tenaga penjualan mobil. Ia harus memiliki pengetahuan yang luas, sebab mobil yang berbeda sering kali perlu suku cadang tertentu,” ucap seorang pejabat Ridgelinez.
Di negara yang sama, Oki Eletric Industry Co. dan Kyushu Railway Co. juga mulai uji coba asisten AI trilingual, bisa berbicara bahasa Jepang, Inggris, dan Mandarin. AI ini memberikan panduan peta stasiun dan membantu perpindahan kepada penumpang.
Terpisah, perusahaan rintisan asal Tokyo, Sapeet Co., menciptakan AI yang berguna untuk melatih staf dalam hal layanan pelanggan dan diterapkan di sebuah toko perhiasan pada Juli lalu.
Hal ini menunjakan bahwa keterampilan tenaga untuk penjualan berkinerja tinggi dalam interaksi pelanggan dan meniru percakapan dengan pelanggan untuk pelatihan staff. Namun, tetap ada perbedaan dalam berdialog dengan manusia seperti faktor emosional dan lain hal.