Sempat dirumorkan berbahan pengawet berbahaya, rupanya tidak mempengaruhi penjualan roti Aoka di Martapura, Kabupaten Banjar.
Salah satu pemilik warung kelontong di Martapura Timur, Aliyah (57) mengatakan bahwa distribusi roti Aoka di warungnya terus berjalan, meski beredar isu mengandung sodium dehydroacetate.
“Bahkan penjualan roti ini di tempat saya laku lima puluh bungkus tiap malam minggu pas acara rutinan,” ujar Aliyah belum lama tadi.
Hal senada juga diakui pemilik warung lainnya bernama Yana (49). Ia menjual roti Aoka sudah lama.
“Mulai dari awal rilisya, mungkin sekitar dua tahun. Sampai ini penjualan lancar-ancar saja,” ungkapnya.