Warga penghuni Kompleks Citra Land Jl A Yani KM 7,8 Kertak Hanyar, Kabupaten Banjar mengeluhkan padatnya lalu lintas di jalan komplek elite tersebut.
Pasalnya jalan Citra Land itu dimanfaatkan oleh sekolah swasta sebagai akses pulang pergi ke sekolah. Lokasi sekolah swasta itu di samping belakang Citra Land. Jenjangnya dari PAUD hingga SMU.
“Karena sering terjadi kemacetan, pengantar anak sekolah banyak yang mengemudikan mobil di atas kecepatan. Kenyaman tinggal di Citra Land sangat terganggu,” ujar Fauzan Ramon, salah satu warga yang memprotes.
Akibatnya pula, sesama penghuni yang tinggal di Citra Land juga terjadi pro dan kontra. “Padahal keputusan memilih tinggal di Citra Land adalah untuk mencari ketentraman dan ketenangan lingkungan,” ucap advokat senior itu.
Asal tahu saja, kata Fauzan Ramon, sekolahan tersebut murni bisnis. Pihaknya ingin mempertanyakan kepada Pemkab Banjar terkait master plan tata ruang Citra Land maupun sekolah tersebut.
“Kami menduga tidak sesuai dengan master plan. Ini perlu dilakukan evaluasi yang mendalam,” ungkapnya.
Semestinya, kata Fauzan Ramon, sekolahan swasta itu punya akses jalan sendiri, bukan menggunakan jalan Kompleks Citra Land.
Warga pun sudah melayangkan surat keberatan kepada Pemkab Banjar, DPRD Banjar, Pemprov Kalsel, pihak yayasan, hingga mejemen Citra Land tanggal 26 Agustus kemarin.
“Kami memohon kepada Pemkab Banjar dan DPRD untuk mengambil langkah dan kebijakan, untuk mengambil langkah konkrit yang saling tidak merugikan para pihak,” tuntasnya.